Sabtu, 26 Desember 2009

SENAJRAH PENDIDIKAN ISLAM

SEJARAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


oleh : BUBUNG NIEZAR PAMUNGKAS
------------------------------
SEJARAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Mengingat dengan semakin berkembangnnya teknologi dan budaya-budaya yang sangat memprihatinkan, sehingga orang Islam sendiri terbawa dan mengikuti dengan perkembangannya zaman, disinilah perlu ada pemaparan atau penjabaran yang harus dikemukakan kembali pendidikan dan pengajaran Islam, agar mereka mengetahui apa sebenarnya yang harus dilakukan dan bagaimana cara menyikapi keadaan yang berkembang ini.
II. Pembatasan Masalah
Adapun permasalah yang akan disajikan, maka disini perlu ada pembatasan masalah yang akan disajikan diantaranya :
Pertumbuhan Pendidikan islam di Indonesia
o Masa Masuk dan Pertumbuhan Islam
o Tentang Walisongo
Tokoh-tokoh Pendidikan Islam
Sistem Pendidikan Islam
Isi Pendidikan Islam
III. Tujuan
- Untuk memperbaharui sikap yang dimiliki oleh orang Islam akibat perubahan dan perkembangan budaya barat.
- Meningkatkan Pendidikan dan Ajaran-ajran Islam
- Mengkuti aturan-aturan Islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERTUMBUHAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
Masa Masuk dan Pertumbuhan Islam
A Akselerasi Pertumbuhan Islam pada umumnya
Sejarah telah mencatat bahwa semua agama samawi atau agama wad’I disiarkan dan dikembangkan oleh para pembawanya yang disebut utusan Tuhan dan oleh para pengikutnya, mereka yakin bahwa kebenaran dari Tuhan itu harus disampaikan kepada manusia untuk menjadi pedoman hidup. Para penyebar agama banyak yang menepuh perjalanan jarak jauh dari tempat kelahirannya sendiri demi untuk mencapai ajaran-Nya, misalnya Nabi Ibrohim berhijrah dari daerah Babylonia menuju Palenstina Mesir dan Makah. Nabi Musa pulang balik dari mesir dan Palestina, Nabi Isa Hijrah dari Bitllahm ke Yerusalem, dan Nabi Muhammad hijrah dari Makah Ke Madinah. Para pemeluk agama menyebarkannya lagi ke tempa-tempat yang lebih jauh secara langsung atau secara beranting, sehingga agama-agama sekarang telah tersebar keseluruh Pelosok Dunia.
Diantara agama-agama besar di Dunia ini adalah yahudi, Nasrani, Islam, Hindu dan Budha, tetapi yang paling luas dan paling banyak pengikutnya ialah Nasrani dan islam. Hal tersebut tentu berhubungan dengan usaha penyiarnya oleh para pemeluknya.
Pengembangan Penyiaran agama islam termasuk paling dinamis dan cepat dibandingkan dengan agama-agama lainnya hal tersebut di ukur dengan kurun waktu yang sebanding dan dengan sikon, atau komunikasi dan transportasi yang sepadan. Catatan sejarah telah membuktikan bahwa islam dalam waktu 23 tahun dari kelahiranaya sudah menjadi tuan dinegrinya sendiri, yaitu Jajirah Arab. Pada zaman Khalifah Umar bin Khottob, Islam telah masuk secara potensial di Syam Palestina, Mesir dan Irak. Pada zaman Usmant bin Affan, Islam telah masuk dinegri-negri bagian Timur sampai ke Tiongkok dibawa dalam kurun waktu kurang dari satu abad dari kelahirannya. Sedangkan agama-agama lain memrlukan beberapa abad untuk dapat menyebar keluar negrinya dalam jarak yang jauh dan daerah yang luas atau menjadi tuan di negrinya sendiri.
Akselarasi dan dinamika penyebaran Islam tersebut disebabkan adanya faktor-faktor khusus yang dimiliki oleh Islam pada priode permulaannya, dan faktor pisif itu antara lain :
1). Faktor ajaran Islam itu sendiri . Ajaran islam, baik bidang akidah, syari’ah dan akhlaknya mudah dimengerti oleh semua lapisan masyarakat, dapat diamalkan secara luwas dan ringan selalu memberikan jalan keluar dari kesulitan.
2). Faktor tempat kelahiran Islam yakni Jajirah Arabia
a. Jajirah Arabia lokasinya sangat strategis yaitu ditengah persimpangan antara benua benua Afrika, Eropa, Asian bagian Utara dan Asia bagian Timur. Bangsa-bangsa yang berada disekitar jajirah Arabia itu sudah terkenal memiliki kebudayaan yang maju, misalnya bangsa Mesir, Ethopia, Syiria, Romawi dan lain sebagainya. Dan demikian maka Negara-negara pada empat penjuru itu terasa sama dekatnya dan penyebaran islam dengan mudah sampai kepada mereka. Seandainya islam itu lahir di ujung selatan benua Afrika dan ujung selatan benua Amerika, maka jalannya penyebaran agama tersebut tidak akan cepat dan mudah.
b. Arabia itu disebut jajirah (pulau) karena hampir seluruh tanahnya dikelilingi oleh perairan secara langsung
c. Arabia terdiri dari daerah padang pasir dan gunung-gunung batu yang tandus hanya sebagian kecil saja bagian yang subur. Keadaan yang demikian itu, memaksa kepada penduduknya untuk mencari penghidupan dengan jalan perdagangan. Pertanian dan peternakan tidak dapat mencukupi kebutuhan minimal dari penduduknya. Sejak dahulu orang Arab sudah biasa melakukan perjalanan keluar Negrinya untuk kepentingan perdagangan. Nabi Muhammad pada waktu masih muda pernah pergi keluar Negri ke 2 kali (Syam) untuk berdagang. Perdagangan dikuasai oleh bangsawan suku Quraisy yang berkuasa dibidang politik dan ekonomi Al-Qur`an Surat Quraisy memberikan makna yang berlatar belakang kehidupan perdagangan penduduk Makah pada jaman itu. Hijrah yang pertama kali dilakukan oleh Islam ialah ke Negri Habasyah (Ethiopia) di Afrika. Negri Habsyah sudah dikenal oleh orang Arab karena termasuk tujuan perdagangan. Begitu juga Nabi Muhammad menyebut negri Tiongkok dalam hubungannya dengan kewajiban menuntut ilmu pengetahuan, ada hubungannya dengan perdagangan yang sudah terjalin antara Tiongkok dengan Timur Tengah. Bersamaan dengan perjalan dagang yang dilakukan oleh orang Arab itulah agama Islam ikut tersi’ar ke luar daerah Mekah. Kaum pedagang adalah yang paling sering hubungan dengan bangsa-bangsa lain. Mereka pada umumnya sikap yang ramah tamah dan dinamis. Faktor positif demikian itu ikut mempercepat tersiarnya agama Islam. Seandainya Islam yang pertama itu turun pada kaum Petani di tanah yang subur, maka daerah subur dengan sendirinya sifatnya menetap akan mengakibatkan perkembangan Islam tidak akan secepat itu
d. Iklim jajirah Arabia pada umumnya panas dan kering.
b. Masuk dan berkembangnya islam di Indonesia
ada dua faktor utama yang menybabkan Indonesia mudah dikenal.
1. faktor letak geografisnya yang strategis yakni berada dipersimpangan jalan raya Internasional dari Timur Tengah menuju Tiongkok
2. faktor kesuburan tanah yang menghasilkan sebagian bahan-bahan keperluan hidupyang dibutuhkan Bangsa-bangsa lain seperti rempah-rempah.

Tentang Walisongo
Ada hubungan timbal balik antara peranan walisongo dengan kerajaan demak dibidang dakwah Islam, yakni berdirinya kerajaan para wali. Raden Fatah menjadi raja adalah utusan para wali juga. Pada tahun 1476 raden fatah mendirikan Pondok Pesantren gelagah Ar-rum yang menjadi kota Bintoro serta mendirikan organisasi dakwah bernama bayangkari islam. Diantara kitab agama peninggalan zaman itu ialah usulbis (bismillah) perimbon, suluk sunanbonan, suluk sunan kalijaga dan wasito jati sunan geseng. Sebaliknya kerajaan Demak memberikan bantuan yang besar kepada dakwah Islam yang dilakukan oleh para wali
Mereka mendapat gelar susuhunan (Sunan), yaitu sebagai penasehat dan pembantu raja. Adapu walisongo itu adalah :
1. Maulana Malik Ibrohim = Maulana Syeh Magribi
2. Sunan Ampel = Raden Rahmat
3. Sunan Bonang = Maulana Ibrohim
4. Sunan Drajat = Raden Kosim
5. Sunan Giri = Raden paku = Raden Ainul Yakin
6. Sunan Qudus = Raden Amin Haji = Ja’far Sodik
7. Sunan Muria = Raden Prawoto = Raden sa’id
8. Sunan Kaijaga = Raden Syahid
9. Sunan Gunung Djati = Raden Abd Qodir = Syarif Hidayatulloh = Palatehah = Patahilah

B. TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN ISLAM
1. KH. Ahmad Dahlan (1869-1923)
KH. Ahmad Dahlan dilahirkan di Jogyakarta pada tahun 1869 M dengan nama kecilnya Muhammad Darwis, putra dari KH Abu Bakar bin KH Sulaiman, Khotib di Mesjid besar (jami’) kesultanan Jogyakarta.
Ia adalah seorang alim yang luas ilmunya dan tiada jemu-jemu menambah ilmu dan pengalamannya dimana saja ada kesempatan, sambil menambah atau mencocokan ilmu yang telah diperolenya, observatorium lembaga pernah ia datangi untuk mencocokan tentang ilmu hisab.
2. KH. Hasyim Asy’ary (1871-1947)
Dilahirkan pada tanggal 14 Februari tahun 1981 M di Jombangn Jawa Timur, mula-mula ia belajar agama Islam pada ayahnya sendiri Kiayi Asy’ary. Kemudian ia belajar ke Pondok Pesantren di Probolinggo, kemudian pindah lagi ke Plangitan, Semarang, Madura, dan lain-lain.
Sewaktu ia belajar di Siwalan Panci (Sidoarjo) pada tahun 1891, Kiayi Yakub yang mengajarnya tertarik pada tingkah lakunya yang baik dan sopan santun, sehingga ingin mengambilya sebagai menantu dan akhirnya ia dinikahkan dengan putri kiayinya itu yang bernama khodizah (1892).
3. KH. Abdul Halim (1887-1962)
Lahir di Cibereleng, Majalengka pada ahun 1887 M. dia adalah pelopor gerakan pembaharuan di daerah Majalengka, Jawa Barat yang kemudian berkembang menjadi perserikatan Ulama yang kemudian berubah menjadi persatuan Umat Islam (PUI) pada tanggal 5 april 1952 M/9 rajab 1371 H.
Dalam bidang pendidikan KHA Halim semula menyelenggarakan Pendidikan selama seminggu sekali tentang agama untuk orang-orang dewasa dan diantara pelajaran yang diberikan adalah Fiqh dan Hadist.
Perlu dikemukakan juga bahwa perserikaan ulama secara resmi bermadzhab pada Syafi’i . KHA memang tidak pernah menyingkirkan madzhab ini. Tetapi mempunyai hubungan yang erat dengan lembaga-lembaga pendikan yang didirkan oleh kalangan para pembaharu, malah lebih erat lagi hubngannya dengan kalangan tradisi.
Pada tanggal 7 Mei 1962 KHA Halim pulang ke rahmatulloh di Majalengka Jawa Barat dalam usia 75 tahun dan dalam keadaan tetap teguh peda madzhab Syafi’i

C. SISTEM PENDIDIKAN ISLAM
Membicarakan sistem dan isi pendidikan islam tidak bisa melepaskan diri dari perjalanan sejarah perkembangan Islam di Indonesia itu sendiri
Seperti yang sudah diuraikan pada sub-sub bab di atas bahwa penyiaran agama islam di Indonesia sudah mulai sejak abad ke tujuh, yaiut pada zaman khalifah Utsman dan berkembang dengan berakhirnya perang salib yang menyebabkan kemunduran Dunia Islam. Oleh karena itu tersiarnya agama Islam di Indonesia diwarnai oleh dua kondisi yakni :
o Akibat-akibat kemunduran dunia Islam dengan jatuhnya Andalusia.
o Kondisi peradaban yang telah ada di Indonesia lebih dahulu yaitu peradaban Budha dan Hindu.
Kedua kondisi tersebut berhasil mengatasi kelemahan-kelemahannya, telah datang pula musuh-musuh Islam dalam perang salib di Eropa yaitu Portugis, Inggris, Spanyol kemudian belanda yang berhasil menjadikan Indonesia sebagai jajahan selama kurang lebih 350 tahun lamanya. Dampak dari perjalanan sejarah seperti tersebut diatas kendati bangsa Indonesia telah berhasil merebut dan memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. ternyata dampak tersebut masih terasa sampai sekarang ini.
Adapun Faktor-faktor mengapa agama Islam dapat tersebar dengan cepat diseluruh Indonesia, pada waktu itu adalah :
a. Agama Islam tidak sempit dan tidak berat melakukan aturan-aturannya, bahkan mudah diturut oleh segala golongan ummat manusia, bahkan untuk masuk Islam cukup dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
b. Sedikit tugas dan kewajiban dalam Islam.
c. Penyiaran Islam itu dilakukan dengan berangsur-angsur, sedikit demi sedikit.
d. Penyiaran Islam dilakukan dengan cara kebijaksanaan dan cara yang baik-baiknya.
e. Penyiaran Islam itu dilakukan dengan cara perkataan yang mudah di pahami umum, dapat dimengerti oleh golongan bawah sampai ke golongan atas dengan sabda nabi Muhammad SAW yang maksudnya : berbicaralah kamu dengan manusia menurut kadar akal mereka.
Sistem pendidikan Islam mengalami perubahan sejalan dengan perubahannya zaman dan pergeseran kekuasaan di Indonesia. Jadi keinginan untuk membenahi, memperbaharui dan menyempurnakan sistem pendidikan islam ini oleh dua hal :
o Semakin banyaknya kaum muslimin yang bisa menunaikan ibadah haji ke Makah dan belajar agama disana, maka setelah pulang kembali ketanah air Indonesia timbulah keinginan untuk mempraktekan cara-cara penyelenggaraan pendidikan pengajaran islam seperti di Makah, yang pada waktu itu Islam mulai bangkit kembali yang diplopori oleh syekh Moch Abdul, Syekh Moch Rasyid Rida dan lain-lain.
o Pengaruh sistem pendidikan Barat yang mempunyai program yang lebih terkordinir dan sistematis yang ternyata telah berhasil mencetak manusia terampil dan terdidik yang semakin jauh dari ajaran Islam.

D. ISI PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
Pada awal penyiaran agama Islam di Indonesia, maka para pengajur agama Islam menghendaki agar masyarakat, yang pada waktu itu masyarakat sudah menganut Hindu dan Budha, mau menerima agama Islam dan mau melakukan ajaran-ajaran islam, atau mau memeluk agama islam, oleh karena itu isi pendidikan Islam adalah pokok-pokok aqidah agama islam dan ajaran-ajaran islam yang mudah dipahami dan dilaksanakan.
Adapun Isi pendidikan dan pengajaran agama Islam pada tingkat permulaan ini meliputi :
a. Belajar membaca Al-Qur`an
b. Pelajaran dan Praktek shalat
c. Pelajaran ketuhanan (teologis) atau ketauhidan yang pada garis besarnya berpusat pada sifat dua puluh.
Maka isi pendidikan dan pengajaran agama Islam sampai timbul sistem madrasah, baik yang diajarkan di surau-surau, langgar, masjid maupun Pondok pesantren, adalah sebagai berikut
a. Pengajian Al-Qur`an, pelajarannya :
o Huruf hijaiyah dan membaca Al-Qur`an
o Ibadat (peraktek dan perukunan)
o Keimanan (Sifat Dua Puluh)
o Akhlak
b. Pengajian Kitab, Pelajarannya :
o Ilmu Shorof
o Ilmu Nahwu
o Ilmu Fiqh
o Ilmu Tafsir
o Ilmu Tauhid
o Ilmu Tafsir
o Ilmu Hadist
o Dan Ilmu-ilmu yang lainnya.
Adapun pelajaran yang lain sama dengan mata pelajaran disurau, hanya kitab yang digunakan tidak sama tapi pada intinya adalah sama, jadi berbeda cara namun tujuannya sama.


BAB III
KESIMPULAN

Begitu penting dan sangat berperan sekali pendidikan dan ajaran Islam untuk ummat muslim, mengingat keadaan bangsa Indonesia yang semakin terpuruk dan sangat memprihatinkan akan budaya yang sangat bertolak belakang dengan misi dan visi ummat islam sendiri, dan hanya dengan membuka sejarah untuk memberi pengertian akan pendidikan dan ajaran-ajaran islam agar pendidikan ajaran Islam itu sendiri lebih maju, karena zaman dulupun yang keadaan fasilitas dan komunikasi yang sangat minim bisa menembangkan pendidikan yang sangat baik dan patut dijadikan tuntunan untuk memperjuangkannya, apalagi keadaan sekarang yang serba dewasa dalam berbagai bidang.


DAFTAR PUSTAKA

 Sejarah Pendidikan Islam Indonesia, Drs H. A Musthgofa, Drs Abdulloh Ali Tahun 1999
 Sejarah Pendidikan Islam Dra Zuhairi, dkk, PT BUMI AKSARA, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1997

(silahkan klik komentar lalu isi dalam kolom (tinggalkan komentar anda) lalu klik Anonim dan klik Publikasikan komentar anda.trims)

Tidak ada komentar: