Sabtu, 26 Desember 2009

MPAI

METODOLOGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Oleh : BUBUNG NIEZAR
--------------------
METODOLOGI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN

A. KEDUDUKAN METODIK DALAM DIDAKTIK
Secara etimologi, Kata didaktik berasal dari bahasa Yunani dari kata Didasken, artinya mengajar
Secara terminologi Didaktik adalah : Ilmu untuk menanamkan pengetahuan kepada murid dengan cara tepat dan cepat. Dalam pengertian baru, didaktik berarti Ilmu yang memberi uraian tentang kegiatan proses mengajar yang menimbulkan proses belajar.
Dengan demikian maka didaktik itu mengandung dua kegiatan yakni kgiatan belajar dan kegitan mengajar. Kegiatan belajar perlu diutamakan , agar murid menjadi aktif, sedangkan pihak guru harus aktif pula. Sehingga terwujud kegiatan mengajar dan kegiatan belajar bersama.
Didaktik mengandung dua kegiatan yakni kegiatan belajar dan mengajar.
Didaktik terbagi pada dua bagian:
1. Didaktik Umum
Didaktik umum merupakan bagian dari didaktik yang menguraikan tentang masalah belajar secara umum
2. Didaktik khusus
Disebut metodik yang membicarakan tentang pelaksanaan mengajar atau cara guru menyajikan pelajaran kepada murid.
Metodik dibedakan menjadi dua macam, yaitu metodik umum dan metodik khusus.
Dengan adanya uaraian tersebut `jelaslah bagaimana kedudukan metodik dalam didaktik, secara hierarki metodik merupakan bagian dari didaktik.
Untuk jelasnya dapat digambarkan dalam bentuk schema berikut :


B. PENGERTIAN METODOLOGI PENGAJARAN AGAMA ISLAM
Metode pengajaran agama islam adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam mengajarkan agama Islam. Selanjutnya yang dibahas adalah teori-teori langkah-langkah pengajaran dalam pengajaran agama islam dan teori-teori membuat lesson plan agama islam.
Pengajaran agama Islam adalah suatu tugas yang sangat penting bagi manusia setelah itu, barulah kita mengetahui garis temu antara kedua lingkaran tersebut mempunyai permasalahan yang berkembang karena objeknya, situasinya dan tugasnya. Hasilnya dapat diyakini dan diperiksa kembali dengan menulusuri jalan pengajaran itu, maka dapat menemukan kelemahan-kelemahan yang telah dilakukan kemudian dapat diperbaiki.

C. HUBUNGAN DIDAKTIK DENGAN METODIK
Didaktik berarti ilmu yang mengajar didasarkan atau prinsip kegiatan penyampaian bahan pengajaran, kegiatan itu bertujuan hendak mempengaruhi siswa, maka kerakteristik-kerakteristik dan anak didiklah yang menjadi sasaran didaktik.
Dalam pasal 2 bab 17 dari buku didaktik makna tersebut disebutkan bahwa pengajaran akan menjadi mudah jika diikuti dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengajaran dimulai awal benar, sebelum jiwa ruksak.
2. Jiwa telah sedia untuk menerimanya.
3. Dimulai dari yang umum kepada yang khusus.
4. Dimulai dari yang mudah kepada yang sukar.
5. Siswa tidak dibebani dengan mata pelajaran yang banyak.
6. Pelajaran bengangsur-angsur maju dengan perlahan-lahan dalam setiap hal.
7. Kecerdasan tidak dipaksa untuk suatu yang belum mengarah kepada kecenderungan , harus sesuai dengan metode yang benar.
8. Segala sesuatu diajarkan dengan media pengertian.
9. Penggunaan segala sesuatu pengajaran berkesinambungan.
10. Segala sesuatu diajarkan dengan satu metode yang sama.
Jika diinformasikan maka didaktik itu dalam bahan pengajaran sewaktu pelajaran sedang berlangsung. Jadi garis sentuh yang menghubungkan antara didaktik dengan metodik terletak pada titik persiapan pengajaran.

D. RUANG LINGKUP METODOLOGI PENGAJARAN AGAMA ISLAM.
Umumnya dilapkan pada 12 pelajaran yaitu:
1. Pelalajaran Keimanan
Keimanan berarti proses belajar mengajar tentang berbagai aspek kepercayaan.
2. Pengajaran Akhlak
Pengajaran akhlak berarti tentang pengajaran bentuk batin seseorang yang kelihatan pada tindak tanduknya, karena itu patokan penilaian dalam mengamati akhlak adalah ajaran agama. Bidang pembahasahan ini dijadikan satu bidang, yang dinamai bidang akidah akhlak.
3. Pengajaran Ibadat
Ibadah ialah segala pengabdian yang ditunjukan kepada Alloh semata. Dalam pengajaran ibadat, ibadah pokok yang merupakan rukun Islam dialah yang harus diajarkan.
4. Pengajaran Fiqih
Fiqih ialah pengetahuan yang membicarakan dan membahas hukum-hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur`an, sunnah dan dalil-dalil yang lain.
Dilihat dari segi ruang lingkup pembahasan fiqih itu wajar kalau mata pelajaran fiqih dikembangkan, malah mungkin menjadi beberapa mata pelajaran yang berdiri sendiri, malah mungkin jadi beberapa disiplin Ilmu.
5. Pengajaran Ilmu Usul Fiqih
Usul fiqih ini ialah suatu ilmu yang membicarakan berbagai ketentuan dan kaidah yang dapat digunakan dalam menggali dan merumuskan hukum syari’at Islam, pengetahuan Ilmu usuh fiqih tidak dapat diajarkan pada sekolah yang rendah, kaena ilmu ini banyak sangkut pautnya dengan pengetahuan yang merupakan sarat untuk dapat mempelajari dengan baik.

6. Pengajaran Qiro’atul Qur`an.
Ruang lingkup pengajaran Al-Qur`an lebih banyak pengajaran keterampilan khusus yang memerlukan banyak latihan dan pembiasaan yang paling penting dalam pelajaran Al-Qur`an ini ialah keterampilan membaca AlQur`an dengan baik sesuai dengan qoidahnya.
7. Pengajaran Tafsir
Pengajaran tafsir yang dimaksud adalah “ pengajaran tafsir Al-Qur`an “berasal dari bahasa arab yang berarti Tabyin”, artinya penjelasan
8. Pengajaran Ilm Tafsir
Ilmu tafsir ialah sekelompok teori ilmu yang dapat digunakan untuk menafsirkan Al-Qur`an.
9. Pengajaran Hadist
Menurut ahli hadist, hadist itu ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad saw, baik merupakan perkataan, perbuatan ataupun sifat fisik kepribadian.
10. Pengajaran Ilmu Hadist.
Ilmu hadist ialah sekelompok teori ilmu yang dapat digunakan untuk mempelajari hadist, baik segi wujudnya, dari segi muatan dan maknanya dari segi riwayat dan segi diroyatnnya, dari segi sejarah dan tokoh-tokohnya, dari segi dianggap adil atau tidaknya; dan istilah-istilah yang digunakan dalam menilainya ataupun dari segi syarat-syarat dan berbagai ketentuan dalam memahaminya.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa cabang yang sudah ada kitabnya.
a. Ilmu Riwayat Hadist
b. Ilmu Diroyat Hadist
c. Ilmu Asbabil Wurud
d. Ilmu Thahabaqil Hadist
e. Ilmu Ruwah Warihajil Hadist
f. Ilmu Fiqhul Hadist
g. Ilmu Aljarhu
h. Ilmu Sejarah dan Pembukaan Hadist
i. Ilmu Tahamulil Hadist
j. Ilmu Hadist
11. Pengajaran Tarikh Islam
Sejarah yang berhubungan dengan pertumbuhannya dan perkembangan ummat Islam.
12. Pengajaran Tarikh Tasyri, Sejarah persyari’atan Agama (Hukum) Islam. Pengajaran ini sebenarnya pengajaran yang sudah dikembangkan materinya khususnya mengenai hubungan atau ajaran islam. Arti yang dominan dalam pengajaran ini ialah sejarah pertumbuhan dan perkembangan ajaran islam dan hukum islam.

E. KEGUNAAN METODOLOGI PENGAJARAN AGAMA ISLAM
Kegunaannya adalah supaya para calon pendidik dan para calon pengajar mengetahui dan memiliki pengetahun tentang cara strategi dalam menyampekan pelajaran agama Islam kepada para siswanya baik di lingkungan, pra sekolah, sekolah-sekolah, dan perguruan tinggi. Khususnya pelajaran agama islam yang telah dipersiapkan sesuai dengan kurikulum dari GBPP tertentu.
Untuk menguraikan perkembangan pendidikan Agama Islam tersebut akan dibagi menjadi dua priode.
1. Priode sebelum Indonesia merdeka
2. Priode sesudah Indonesia merdeka

Dasar-dasar Pelaksanaa Pendidikan Agama Islam
Pelaksanaan Pendidikan Agama islam di Indonesia mempunyai dasar yang sangat cukup kuat, yakni :
1. Yuridis atau hukum
2. Religius
Yang dimaksud adalah dasar yang berhubungan dengan agama yang tertera dalam ayat Al-Qur`an dan Al-Hadist, karena menurut ajaran Islam melaksanakan Pendidikan Agama Islam adalah merupakan kewajiban bagi manusia, khususnya ummat islam, sebagaimana yang tertera dalam QS An-Nahl ayat 125 dan dalam surat-surat yang lainnya. Begitu juga dalam hadistnya yakni “ setiap anak yang dilahirkan ia telah membawa fitrah bersama (perasaan percaya terhadap Alloh) maka kedua orangtualah yang yang menentukan anak tersebut. Dan dalam hadist lain : mencari ilmu itu wajib atas semua kaum muslimin dan muslimat
3. Sosial Psicology

F. MEMAHAMI BEBERAPA TEORI BELAJAR
1. Teori Belajar Thorndike
Memandang belajar sebagai suatu usaha memecahkan problem, berdasarkan eksperimen yang dilakukannya ia memperoleh dari buah hukum dalam belajar, yaitu law of effect, law of exercise dan law of rediness (Ametembun, 1973 : 17-18).
Hukum ini dapat bermanfaat didalam proses belajar mengajar bila program mengajar bisa menghasilkan keuntungan pada murid. Perlu juga diketahui bahwa Thorndike merevisi teorinya tentang hukuman, karena ia melihat hukuman tidak selalu menyebabkan pelaku tidak memberikan respon.
Law of exercise menyatakan bahwa respon terhadap stimulus dapat diperkuat dengan seringnya respons itu dipergunakan. Hal itu menghasilkan implikasi bahwa praktik, khususnya dalam pengulangan dalam pengajaran penting dilakukan.
Law of rediness hukum ini termasuk sarat kematangan dalam pengajaran.
2. Teori Belajar dari BF. Skinner (1904)
3. Teori Belajar dari Palvov
4. Teori Belajar dari Gestal Disebut Juga Teori Pengenalan

G. MODEL DAN TEKNIK BELAJAR MENGAJAR
1. Model-model mengajar
a. Pengajaran Klasik
Kaum klasik pada jaman pendidikan yunani kuno setelah perang dengan Persia mengarah kepada pendidikan individualisme yang keras. Plato dan Aristotelis mempersipkan basis pendidikan social dan moral,
b. Penagajaran pada permulaan dan abad pertengahan
Paham kerabihan yang berlangsung pada pertengahan abad
c. Pengajaran memasuki abad modern
Pengajaran ini berlangsung dari yang sederhana kepada yang mujarod, benda dahulu, baru qoidah, analisis dulu baru kohstruksi, mengingat hanya untuk yang benar-benar berguna dan diphami.
d. Metode Herberitan
Metode ini terdiri dari 5 langkah
- Langkah persiapan mengajar
- Langkah penghidangan informasi
- Langkah asosasi informasi baru dengan yang lama
- Langkah organisasi
- Langkah aplikasi
f. Model Cybemetic
Ialah suatu ilmu pengetahuan yang mempersoalkan prinsip pengendalian dan komunikasi yang diterapkan dalam fungsi organisme atau mesin yang majemuk, dan fungsi guru adalah merencanakan , mempersiapkan dan melengkapi perangsang yang penting untuk infut simbolik dan infut referensial.
g. Model Interaksi.
Model ini adalah suatu model interaksi sosia, aidon dan mengkasifikasi interaksi verbal antara guru dengan murid menjadi 10 kata gori.
Menurut amindo bahwa guru adalah merupakan pembantu mengarahkan bakat dan minat siswa.
h. Model mengajar berdasarkan komputer
computer adalah yang mempunyai potensi kuat dan luas dalam penyelidikan pelajaran. Para ahli psikolog dan ahli pendidikan telah banyak menggunakan alat ini, apalagi dalam keadaan dewasa ini.

2. Organisasi Belajar
Sebelum membahas organisasi belajar, kita bahas dulu tentang prinsip-prinsip belajar dikelas, antara lain :
- Memahami tujuan pelajaran dengan jelas
- Kesediaan siswa, untuk belajar
- Motipasi belajar yang baik
- Aktivitas siswa yang giat dalam belajar
- konsentrasi dalam belajar
- Organisasi dalam pengajaran yang mengubah bahan pengajaran
- Tanggapan, sebagai tindak lanjut perubahan batin yang mempersiapkan organisasi untuk bertindak
- Pemahaman terhadap pengertian yang bermakna dan dapat diterapkan terhadap siswa.
- Prakek atau ulangan
- Reaksi terhadap kegagalan mengorganisasikan kembali terhdap tingkah laku agar dapat menyeleksi alternative
a. Perencanaan Pelajaran
b. Tujuan Pendidikan
c. Tujuan yang diharapkan secara jelas
d. Tingkatan-tingkatan belajar

3. Teknik Mengajar
a. Permunculan Pertanyaan
Selain satu metode mengajar yang dapat menimbulkan motipasi dengan menyusun situasi belajar dengan bentuk pertanyaan
b. Belajar secara menunjukan dan secara menemukan
Belajar secara menunjukan atau belajar secara dedukatif . metode kuliah dan pengajaran yang diprogramkan. Tetapi siswa juga harus mengembangkan kemampuan dan keyakinan akan fungsi kebebasan.
c. Pemikiran Intuitif
Suatu teknik pencapaian intelektual yang dapat diterima tanpa ikut tahap-tahap analiktik. Biasanya intuisi ini dikalangan anak muda.


d. Pemikiran Kreatif
Suatu tingkat pemikiran yang tinggi, orang kreatif terlihat pada kemampuan pemikiran pemecahan masalah
e. Pengajaran Simulasi
Suatu kreasi atau penghidangan, suatu masalah, situasi kondisi yang nyata. terupaya kegiatan penyususnan suatu lukisan mengajar matematik dan ekonomi kepada siswa dengan menggunakan gudang kelas atau lakon sandiwara
f. Diskusi terpimpin
Komunikasi lisan antara guru dan siswa, guru memberikan diskusi dengan kuliah, dama wisata, dala, experiment, film atau demontrasi.
g. Pengajaran tanpa tingkat kelas dan pengajaran beregu
Didasarkan atas dasar perbedaan individual yang tidak konsisten dengan penemuan tingkat kelas.
h. Pendidikan Informal
Didasarkan atas anggapan bahwa lingkungan yang direncanakan secara teliti dan lingkungannya yang diperkaya akan menyokong dorongan alamiyah siswa untuk belajar.

4. Media mengajar
Alat perlengkapan mengajar untuk mengalami pengalaman belajar bagi guru. Dalam menggunakan media ini guru hendaklah selalu mengingat bahwa tujuan utama adalah mendekatkan siswa kepada kenyataan media itu.
a. Televisi
Suatu medium pengajaran dengan televisi manusia dapat melihat dan mendengarkan informaasi langsung dari orangnya, dapat menjangkau penonton yang jauh dan banyak tanpa terbatas.
b. Laboratorium Audio
Itu terdiri dari alat mekanik dan alat elektronik yang dengan alat tersebut siswa baik secara perorangan maupun kelompok mendengar dan mengulang bahan-bahan yang telah direkam sebelumnya.
c. Auto Intruksi
Ini meliputi alat-alat yang berganda lembaran jawaban yang bekerja sendiri, mesin pengajar dalam berbagai ukuran, buku-buku yang diprogramkan, laboratorium bahasa, program yang majemuk.

H. FASE-FASE PERKEMBANGAN PENGHAYATAN KEAGAMAAN
1. Perkembangan Pikiran
a. Sifat dasar pikiran
b. Tingkat perkembangan pikiran
Antara guru dan siswa ini adalah merupaakan aspek perkenalan, ada tiga tingkat kegiatan intelektual anak yang dapat diamati :
- Penjelajahan
- Egosontrie
- Pikiran rasional
c. Perkembangan konsep
Konsep itu dapat diuraikan sebagai kelompok perangsang yang mempunyai proses sama atau karakteristik umum dan itu harus dapat diidentitaskan dengan sejumlah unsur-unsur yang sama dengan perangsang yang lain.
d. Pola perkembangan
Konsep anak-anak tentang didunia dimana ia hidup dan bertumbuh terdiri ide-ide yang diasosialisasikan dengan orang dan kegiatan-kegiatan yang lain.
2. Teori Perkembangan
a. Perkembangan dilihat dari tugas
Perkembangan fisik dan jiwa manusia itu dilihat dari perkembangan tugas yang dihadapi manusia itu, dihadapi oleh semua individu didalam kelompok masyarakatnya.
Menurut Havighurst garis perkembangan itu sebaga berikut :
- Masa batin dan masa kanak-kanak permulaan
- Masa kanak-kanak pertengahan dan akhir masa anak-anak
- Masa remaja
- Permulaan masa dewsa
- Akhir masa dewasa
b. Tingkat-tingkat Perkembangan Pengenalan
Berkesinambungan sedangkan tingkat-tingkat itu hanyalah titik perantara.
Penyelidikan terhadap pendidikan agama selama ini pda umumnya berpusat pada iga bidang yaitu :
- Anak dan Perkembangan Agamanya
- Isi Pendidikan Agma didalam masyarakat yang berkembang
- Metode-metode mengajarkan Agama


BAB II
METODE PENGAJARAN AGAMA ISLAM DAN PENGGUNANNYA

A. BEBERAPA METODE PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Berbagai macam metode mengajar diantaranya Menurut Dr. Winarno Surahmad dalam bukunya, interaksi mengajar dan belajar, antara lain sebagai berikut :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah ialah suatu metode didalam pendidikan atau pengajaran dengan cara menyampaikan pengertian-pengertian materi kepada anak didik dengan jalan penerangan dan peraturan secara lisan. Bisa dibantu dengan alat-alat gambar, peta, denah, dan alat lainnya.
2. Metode tanya jawab
Meode tanya jawab ialah cara menyampaikan pelajaran dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab tentang bahan yang ingin diperolehnya
3. Metode Dikusi
Metode diskusi adalah suatu metode didalam mempelajari bahan atau menyampaikan bahan dengan jalan mendiskusikannya.
4. Metode Pemberian tugas belajar (resitasi)
Matode ini sering disebut sebagai metode pekerjaan rumah, karena murid diberi tugas khusus diluar jam pelajaran,
5. Metode Demontrasi dan eksperimen
Metode ini adalah cara setrategis menyampaikan pelajaran dengan cara memperlihatkan seluruh kelas tentang suatu proses dalam melakukan sesuatu.
6. Metode Bekerja kelompok
Ialah suatu cara strategi mengajar dengan sistem kelompok kerja dari kumpulan beberapa indivdu yang bersipat paedagogis yang didalamnya terdapat hubungan timbal balik antara individu serta saling percaya mempercayai.

7. Metode Sosiodrama dan bermain peran
Ialah cara strategi mengajar dengan memerankan tiangkah didalam hubungan sosial. Sedangkan bermain peran lebih menekankan pada kenyataan.
8. Metode Karya Wisata
Ialah suatu strategis mengajar yang dilaksanakan dengan jalan mengajak siswa keluar kelas utnuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan bahan pelajaran.
9. Metode Dril (latihan siap)
Ialah suatu strategi menyampaikan pengajaran dengan meatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Metode drill ini, siap digunakan pada pelajaran yang bersipat motoris, seperti menulis dan keterampilan dan mental.
10. Metode Sistem Regu (Team Teaching)
Ialah suatu strategi mengajar dimana dua orang guru lebih bekerja sama mengajar sekelompok mahasiswa banyak dipergunakan diperguruan tinggi
11. Metode Problem solving (Pemecahan masalah)
Adalah suatu strategi mengajar dengan jalan melatih siswa untuk menghadapi masalah-masalah dari yang sederhana sampai kepada masalah yang sulit.
12. Metode Proyek (Unit)
Proyek adalah suatu metode mengajar dimana bahan pengajaran diorganisir sedemikian rupa sehingga merupakan suatu keseluruhan atau kesatuan bulat yang bermakna dan mengandung suatu pokok masalah.

B. PENGGUNAAN BEBERAPA METODE PENGAJARAN AGAMA
1. Metode-metode untuk pengajaran Al-Qur`an dan Hadist.
Metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan Al-Qur`an dn Al-Hadist antara lain :
- Ceramah
- Drill
- Demontrasi
- Tanya jawab
- Resitasi
- Bermain peran

2. Metode-metode utnuk pengajaran keimanan
Dalam menyampaikan penyampaian hendaklah memakai strategi yang baik agar pengajaran tersebut dapat diterima oleh siswa dan menjadi milik mereka. Metoda-metoda yang digunakan antara lain :
- Metoda Ceramah
- Metoda Tanya jawab
- Metoda Resitasi
- Metoda Karya Wisata
- Meoda Problem selving (Pemecahan Masalah)

3. Metode-metode untuk pengajaran syari’ah
Diantara metoda yang dianggap memadai dan cocok untuk menyampaikan pengajaran syari’at antara lain sebagai berikut
- Metoda Ceramah
- Metoda Tanya jawab
- Metoda Demontrasi
- Metoda Resitasi
- Metoda Kerja Kelompok

4. Metode-metode untuk pengajaran Mu’amalat
Guru harus memilih cara yang mudah untuk dicerna oleh siswa, dan yang dianggap cocok untuk pengajaran mu’amalah ini diantaranya :
- Metoda Ceramah
- Metoda Tanya jawab
- Metoda Demontrasi
- Metoda Eksperimen
- Metoda Resitasi
- Metoda Kerja Kelompok
- Metoda Sosio drama
5. Metode-metode untuk pengajaran ibadah
yang dianggap cocok untuk pengajaran ini diantaranya :
- Metoda Ceramah
- Metoda Tanya Jawab
- Metoda Diskusi
- Metoda Demontrasi
- Metoda Resitasi
- Metoda Kerja Kelompok
- Metoda Drill

6. Metode-metode untuk pengajaran tarikh
yang dianggap cocok untuk pengajaran ini diantaranya :
- Metoda Ceramah
- Metoda Tanya Jawab
- Metoda Diskusi
- Metoda Dramatisasi
- Metoda Karya Wisata
- Metoda Sistem Regu

7. Metode-metode untuk pengajaran membaca dan menulis huruf Al-Qur`an
yang dianggap cocok untuk pengajaran ini diantaranya :
- Metoda Ceramah
- Metoda Tanya jawab
- Metoda Demontrasi
- Metoda Drill
- Metoda Bermain peran
- Metoda Pemberian Tugas


METODE DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Metode mengandung inplikasi bahwa proses penggunaannya bersipat konsisten, dan sistematis, jadi penggunaan metode dalam proses kependidikan pada hakikatnya adalah pelaksanaan sikap hati-hati dalam pekerjaan mendidik/mengajar.
Dalam hubungan proses pendidikan islam, terdapat suatu kaidah bahwa segala alat yang dipergunakan untuk mencapai sesuatu yang wajib, hukumnya wajib pula, kaidah ini berasal dati usul fiqih. Namun bila dilihat dari pelaksanaan proses kependidikan islam yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim dan muslimat, maka penggunaan suatu metode yang sesuai adalah wajib pula hukumnya.
1. Metode dalam pendidikan atau pengajaran.
• Pendidik dan Metodenya harus mampu membimbing, mengarahkan dan membina anak menjadi manusia yang matang atau dewasa dalam sikap dan kepribadian. Sehingga tergambarlah sikap dan prilakunya dengan nilai nilai ajaran islam.
• Anak didik tidak harus menjadi obyek pendidikan atau pengajaran, melainkan menjadi subjek yang belajar dengan memerlukan metodenya dalam proses tersebut agar dapat searah dengan cita-cita pendidik atau pengajarnya.
2. Metode yang dipergunakan dalam pendidikan islam.
• Algozzaly, seorang dari ahli fikir dan dan ahli Tasauf islam yang terkenal dengan gelar “Pembela islam” yang banyak mencurahkan perhatian kepada masalah pendidikan. Dan menurutnya pendidik agar memperoleh kesuksesan sehingga harus menggunakannya dengan pengaruhnya secara yang tepat dan terarah.
• Ibnu Khaldun, ahli sejarah dan sosiologi dari Tunisia, yang lahir pada tahun 1332 M. juga memberikan perhatian yang cukup besar terhadap masalah pendidikan Islam .
• Ibnu Sina, yang lahir pada tahun 985 M. tidk banyak membicarakan masalah pendidikan, beliau juga sedikit membahs tentang kehidupan psikologis, terutama akal manusia.
• Muhammad Abduh, Ulama cendikiawan Mesir (maha guru universitas al-ajhar kairo) menghendaki adanya pembaharuan dalam sikap dan pandangan dikalangan ummat islam.
3. Prinsip-prinsip metodologis dalam Al-Qur`an.
• Mendorong manusia untuk menggunakan akal pikirannya dalam menelaah dan mempelajari gejala kehidupannya sendiri dan gejala kehidupan sekitarnya.
Firman Alloh yang mengndung impplikasi metodologis demikian antara lain dalam Q s fussilat : 53 sebagai berikut :
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” Fussilat : 53

Juga dalam Qs Al-Gosiah : 17-21 yang menyatakan :
17. Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,
18. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
19. Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
20. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
21. Maka berilah peringatan, Karena Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.
• Mendorong manusia untuk mengamakan ilmu pengetahuan dan mengaktualisasikan keimanan dan taqwanya dalam hidup sehari-hari, sebagaimana perintah sholat, sehingga dapat menunjukan manfa’atnya sebagaimana yang tertera didalam : Qs Toha 132
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan Bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa”. Qs Toha 132.
• Mendorong berjihad, dengan melalui jihad fisabilillah karena dengan itu manusia akan mendapat kebenaran serta menjadi orang yang beruntung. Sehingga ada pepatah arab mengatkan
مَنْ جَدَّ وَجَدَ وَمَنِ اجْتَهَدَ نَالَ
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapat apa yang diinginkan”
• Dalam usaha manusia meyakinkan bahwa islam merupakan kebenaran yang haq, dan islam bukan agama yang mempersukar melainkan mempermudah manusia,
يُرِيْدُ بِكُمُ اليُسْرَ وَلاَ يُرِيْدُ بِكُمُ العُسْرَ
• Metode mendidik secara kelompok yang dapat disampaikan dengan metode mutual education, misalnya melakukan yang dicontohkan oleh Nabi atu para Sohabat dan Para ulama.
• Metode Pendidikan dengan cara menggunakan cara instruksional yaitu bersifat mengajar yang lebih menitik beratkan pada kecerdasan dan pengetahuan.
4. Metode mendidik secara kelompok
5. Metode Pendidikan dengan menggunakan cara Intruksional.


BAB III
POLA PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERPADU

I. KETERPADUAN PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Pendidikan Agama Islam Di Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah bentuk terkecil dari masyarakat sedangkan lingkungan masyarakat itu sendiri terdiri dari 3 perbedaan, yakni masyarakat sederhana, masyarakat berkembang dan masyarakat modern
1) Pendidikan Agama dalam keluarga masyarakat sederhana
Yang dimaksud dengan masyarakat sederhana ialah lingkungan masyarakat yang kehidupannya dan hubungan sosialnya masih sederhana, pengetahuan dan pemahaman agamanya masih terbatas.
2) Pendidikan Agama dalam Keluarga masyarakat berkembang
Yang dimaksud dengan keluarga masyarakat berkembang adalah lingkungan masyarakat dengan lapangan pekerjaan yang sudah berkembang, sudah beragam, perindustrian meluas, spesialisasi, efesiensi dan persaingan ketat mulai dari cirri masyarakatitu. Dampaknya antara lain upah kerja murah dan terjadinya pergeseran nilai yang selama ini dianggap telah mapan
3) Pendidikan Agama dalam Masyarakat Modern
Yang dimaksud adalah masyarakat lingkungan yang memiliki lapangan pekerjaan beragam, digunakannya mesin-mesin otomatis untuk mengejar efektifitas dan efesiensi dengan sikap pragmatis, mengutamakan kenyamanan dengan bantuan teknologi.

B. Pendidikan Agama Islam Di Masyarakat
1. Pendidikan Agama Luar Sekolah
Pendidikan agama yang diturunkan disini adalah suatu pendidikan sekolah muncul atas inisiatif dan dibina oleh masyarakat, baik yang berpungsi sebagai pelengka maupun seagai tambahan dari pendidikan agama yang telah diprogram disekolah
Jalur pendidikan luar sekolah merupakan jalur pendidikan yang diselenggarakan diluar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Pada jalur luar sekolah itu masyarakat mengadakan lembaga pendidikan pengetahuan dan keterampilan agama. Dulu lembaga demikian itu pengajian dirumah-rumah serta di Mesjid kadang di Madrasah diniyah dan sekarang didirian dilembaga tertentu
2. Bentuk-bentuk Pendidikan diluar Sekolah
-Pengajian di Rumah Ustadz
-Pengajian anak semi madrasah Diniyah
-Pengajian anak secara klasikal
Dalam perkembangan penyelenggaraan pelajaran agama luar sekolah terpola sedemikian rupa dengan bentuknya yang beragama :
a. Pengajian Umum untuk anak
b. Pengajian Kelompok
c. Pengajian Keluarga di Rimah
d. Pengajian Anak di rumah
e. Pengajian Pendidikan Al-Qur`an
f. Pengajian Privat
g. Pengajian Kilat
h. Pengajian Wisata
i. Pengajian Perkemahan
j. Pengajian Taman Baca (Perpustakaan mini)
3. Pencetus dan Pembina Pendidikan diluar Sekolah
Pendidikan luar sekolah muncul kesadaran masyarakat dan pentingnya pendidikan gma yang mereka terima disekolah umum dinilai kurang memadai. Kekurangan itu terutama karena terbatasnya jam pelajaran
4. Upaya-upaya Pengembangan Pendidikan Agama
Setelah mempelajari berbagai bentuk pendidikan agama diluar sekolah yang dikembangkan oleh masyarakat, kemudian memperhatikan siap pencetus ide penyelenggaraan.
5. Pengembangan daya dukung
Adakalanya terjadi suatu kegiatan atau program yang telah dipersiapkan dengan baik , pelaksanaannya kurang mulus hanya karena hal kecil, misalnya yang berkenaan dengan suasana, oleh karena itu daya dukungnya perlu disiapkan

C. Pendidikan Agama
1. Peran Pemerintah dalam Pendidikan Agama
2. Legalitas dan Fasilitas Pendidikan Agama

II. KETERPADUAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A. Pendidikan Agama Islam dengan Tiga Ranah Pendidikan
1. Keluasan Materi Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah seluruh materi yang ada pada GBPP Pendidikan Agama Islam.
Materi tersebut meliputi :
- Keimanan
- Ibadah
- Al-Qur`an
- Akhlak
- Syari’at
- Mu’amaat
- Tarikh
2. Kedalaman Materi Pendidikan Agama Islam
Maksudnya ialah mencakup aspek-aspek yang dikandung oleh Pendidikan Agama Islam.
Kedalam materi pendidikan Agama meliputi :
- Kognitif atau penalaran Ilmu
- Afektif atau pembentukan sikap dan prilaku
- P sikomotor atau keterampilan dan pengalaman

3. Pengamalan hal
Mengamalkan pokok-pokok ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ketaatan siswa dalam ibadah ataupun melaksanakan kewajiban yang lainnya

B. Pendidikan Agama Islam Dengan Ilmu Pengetahuan
1. Sinyal-sinyal ayat yang berindikasi Ilmu Pengetahuan
a. Adanya makhluk hidup diluar angkasa, yang diisyaratkan dalam surat Isro ayat : 55
b. Proses kejadian alam, hal ini dikemukakan dala QS fussilat ayat 9-11
c. Proses kejadian manusia dala QS Mu’minun Ayat : 12-14
d. Manusia dapat diluncurkan ke angkasa luar akan kekurangan oksigen , bila mereka jauh dari bumi Al-An’am :125
e. Orang-orang yang diluncurkan ke luar angkasa mereka mampu menyiapkan energi yang dibutuhkan Qs Ar-Rohman 33
f. Manusia bias beruat aktifitas diangkasa luar dijelaskan dalam QS Luqman ayat : 16
g. Gelombang-gelombang rupa dan suar dapat direkan dan diabikan QS Zal-Zalah Ayat : 6-8
h. Teori democritos yang menyatakan atom benda kecil yang tak dapat dipecah. Dibanta oleh Al-Qur`an, Bahwa masih ada yang lebih kecil dari atom itu masih dapat dipecahkan disyaratkan dalam QS Yunus ayat : 61
i. Sidik jari manusia tidak sama , disyaratkan dalam QS Qiyamah ayat : 4
2. Mendorong untuk memajukan Ilmu Pengetahuan
Isi dan jiwa Al-Qur`an tidak akan pernah berubah, karena dijamin oleh yang maha tahu, sebaliknya dunia yang dapat bimbingan Al-Qur`an akan berubah kearah kemjuan. Hal ini telah terbukti olah sejarah dikala ummat islam memahami dan menghayati Al-Qur`an, mereka telah berhasil memajukan peradaban manusia dalam beragai bidang disiplin ilmu dan berbagai aspek kehidupan.
C. Pendidikan Agama Islam Dengan Lingkungan Hidup
1. Bumi Ciptaan Alloh
Bumi adalah suatu planet yang kecilyang terikat pada sebuah bintang biasa dan terletak pada bagian luar suatu diantara sekian miliyar galaksi.
Bumi merupakn cipaan Alloh SWT yang penuh pesona dan keajaiban
2. Manusia Sebagai Kholifal dimuka bumi
Adam alaihi assalam adalah manusia yang diciptakan pertama oleh Alloh dengan mendapat tugas sebagai kholifah dimuka bumi seperti tercermin dalam Al-Qur`an Qs Al-Baqoroh : 30
3. Mensyukuiri Nikmat
Lingkungan hidup berupa bumi , air udara, hewan, tumbuh-tumbuhan serta semua yang ada diatas dan yang ada dalam bumi ini, merupakan nikmat Alloh yang diciptakan untuk menemani manusia. Sebagi kholifah dimuka bumi, manusia bertugas memelihara seluruh nikmat yang dikaruniai-Nya, dengan mensyukurinya. Terlihat dlam QS An-Nahl :14, Qs Ibrohim : 34, 7

III. KETERPADUAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
a. Keterpaduan Antara Departemen Agama, Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam Penyelenggaraan dan Departemen dalam Negri
1. Keterpaduan departemen agama dengan departemen pendidkan dan kebudayaan, adalah dalam bidang :
- Kurikilum
- Guru
- Sarana dan prasarana
- Evaluasi
- Pengendalian dan pengawasan
2. Keterpaduan departemen agama dengan departemen Pendidikan dan depaertemen dalam Negri dalam bidang pengangkatan guru Agama, SD, Negri

b. Keterpaduan Departemen Agama dengan Lembaga atau lapisan dan lembaran Organisasi Masyarakat
- Keterpaduan Departemen agama dengan sekoah Umumswasta Islam
- Keterpaduan antara unit di departemen agama
- Keterpaduan dengan direktorat, penerangan agama islam dalam bidang pemasyarakatan pengembangan metode iqro.
c. Keterpaduan Departemen Agama dengan Sektor lain
- Departemen agama dengan departemen kesehatan
- Tugas pokok dan masing-masing departemen
- Departemen kesehatan
- Departemen agama
- Departemen dalam Negri.


BAB IV

I. PRINSIP-PRINSIP DALAM MEMBUAT LESSON PLAN
A. Memahami Tujuan Pendidikan
Yang harus di lakukan :
1) Tujuan Pendidikan pada Umumnya (TPU)
2) Tujuan Pendidikan Nasional (TPN)
3) Tujuan Pendidikan Institusional (TPI)
4) Tujuan Kurikuler (T K)
5) Tjuan Intruksional Umum (TIM)
6) Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
B. Menguasai Bahan pengajaran
C. Memahami Teori selain teori Pengajaran
D. Memahami Prinsip-prinsip Mengajar
Yang harus dilakukan :
1) Hendaklah Menarik Minat
2) Partisipasi Murid dalam kegiatan belajar mengajar
3) Prinsip Pengulangan
4) Prinsip Perbedaan individu
5) Prinsip Kematangan Murid
6) Prinsip Kegembiraan
7) Prinsip Mengajar, belajar
8) Prinsip Ketersediaan alat-alat
E. Memahami Teori-teori Belajar
Dalam hal ini yang dipake diantaranya:
1) Teori Belajar Thomdike
Belajar sebagai usaha untuk memecahkan problem
2) Teori Belajar B. F Skinerr
Pentingnya motivasi untuk belajar, karena belajar merupakan suatu mekanisme stimulus respons, untuk memperkuat stimulus dan respon

F. Memahami Metoda Mengajar
Yang harus diperhatikan dalam hal ini :
- Keadaan murid tentang kecerdasannya
- Tujuan yang hendak dicapai
- Situasi yang umum
- Alat-ala yang tersedia akan mempengaruhi pada metode yang digunakan
- Kemampuan pengajaran tentu menentukan
- Sifat pengajaran
G. Memahami model-model pengajaran
H. Menerapkan Prinsip-prinsi Evaluasi yang tepat
I. Langkah langkah membua lesson plan

II. BEBERAPA OUT LINE TENTANG PERSIAPAN MENGAJAR DARI GAYA LAMA SAMPAI YANG TERBARU
I. Model Lesson Plan
II. Model Persiapan Sistem Lama
III. Model Prosedur Sistem Intruksional
IV. Model Satuan Pelajaran Baru
V. Model Satuan Pelajaran yang Terbaru

------------
(silahkan klik komentar lalu isi dalam kolom (tinggalkan komentar anda) lalu klik Anonim dan klik Publikasikan komentar anda.trims)

Tidak ada komentar: