Kamis, 30 September 2010

PERENCANAAN PENGAJARAN



oleh Bubung Nizar Pamungkas

1. Berikan pendapat anda tentang perencanaan pengajaran?
Kita ketahui dulu tentang apa itu perencanaan dan pengajaran ,sebagai mana kita ketahui dalam berbagai buku-buku yang sering kita kenal.
Pengertian Perencanaan
Kata Perencanaan sering disamakan dengan persiapan. Perencanaan merupakan fungsi yang primer dalam administrasi pendidikan. Dalam kamus administrasi menurut The Liang Gi Perencanaan itu berariti suatu aktifitas yang menggambarkan di muka hal-hal yang harus dikerjakan dan cara mengerjakannya, dalam angka mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Pengertian Pengajaran
Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak., yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu perkajaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Jadi, perencanaan pengajaran yaitu suatu antisipasi dan estimasi tentang apa yang akan dilakukan dalam pengajaran sehingga tercipta suatu situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang dapat membantu siswa untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh guru.
Pengertian lain tentang perencanaan pengajaran dalam buku yang berjudul “:Pengantar Didaktik dan Metodik”. Perencanaan pengajaran adalah pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umu mengajar dalam suatu situasi interaksi guru dan murid baik berlangsung di dalam maupun di luas kelas.
Perencanaan pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum mengajar di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu interaksi pengajaran tertentu yang khusus baik yang berlangsung di dalam kelas ataupun di luar kelas.
Rencana pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan jangka pendek yang dilakukan oleh guru untuk dapat memperkirakan berbagai tindakan yang akan dilakukan di kelas atau diluar kelas. Perencanaan pembelajaran tersebut perlu dilakukan agar guru dapat mengkoordinasikan berbagai komponen pembelajaran yang berorientasi (berbasis) pada pembentukan kompetensi siswa, yakni kompetensi dasar, materi standar, indicator hasil belajar, dan penilaian berbasis kelas (PBK). Kompetensi dasar berfungsi untuk memberikan makna terhadap kompetensi dasar. Indikator hasil belajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi. Sedangakan PBK sebagai alat ukur mengukur pembentukan komptensi serta menentukan tindakan yang harus dilakukan jika komptensi standar belum tercapai.
2. Berikan pengertian tentang Pendidikan Agama Islam?
Pengertian Pendidikan.
1. Menurut Ahmad D. Marimba
“Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama”.
2. Menurut Ki Hajar Dewantara
“Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan penuh keinsyafan yang ditujukan untuk keselamatan dan kebahagiaan umat”.
3. Menurut Soegarda Poerbakawaca
“Pendidikan adalah segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya serta keterampilannnya kepada generasi muda untuk melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama sebaik-baiknya”.
Jadi apabila ketiga rumusan pendidikan tersebut dipadukan dapat ditarik kesimpulan, bahwa pendidikan mempunyai pengertian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja, seksama, terencana dan bertujuan, yang dilaksanakan oleh orang dewasa dalam arti memiliki bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan menyampaikannya kepada anak didik secara bertahap. Apa yang diberikan kepada anak didik itu sedapat mungkin dapat menolong tugas dan perannya di masyarakat, dimana kelak mereka hidup.
Pengertian Agama
Menurut Ahmad Tafsir, agama adalah peraturan tentang cara hidup di dunia. Definisi ini dibagi menjadi dua kelompok, pertama defenisi agama yang menekankan segi rasa iman atau kepercayaan, yang kedua menekankan segi agama sebagai peraturan tentang cara hidup. Jadi agama ialah sistem kepercayaan dan praktek yang sesuai dengan kepercayaan tersebut, juga agama ialah peraturan tentang cara hidup lahir batin.
Agama (pada umumnya) ialah:
- Satu sistema credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas adanya sesuatu yang mutlak di luas manusia;
- Satu sistema ritus (tata peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya mutlak itu;
- Satu sistema norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Beberapa pendapat lainnya :
Dalam bahasa Sansekerta Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "tradisi".Dalam bahasa Sansekerta artinya tidak bergerak (Arthut Mac Donnell).
Agama itu kata bahasa Sansekerta (yaitu bahasa agama Brahma pertama yang berkitab Veda) ialah peraturan menurut konsep Veda (Dr. Muhammad Ghalib).
Dalam bahasa Latin Agama itu hubungan antara manusia dengan manusia super (Servius)
Agama itu pengakuan dan pemuliaan kepada Tuhan (J. Kramers Jz)
Dalam bahasa Eropa Agama itu sesuatu yang tidak dapat dicapai hanya dengan tenaga akal dan pendidikan saja (Mc. Muller dan Herbert Spencer)
A.S. Hornby, E.V Gatenby dan Wakefield mengomentari bahwa Agama itu kepercayaan kepada adanya kekuasan mengatur yang bersifat luar biasa, yang pencipta dan pengendali dunia, serta yang telah memberikan kodrat ruhani kepada manusia yang berkelanjutan sampai sesudah manusia mati
Dalam bahasa Indonesia
Drs. Sidi Gazalba menyatakan bahwa Agama itu hubungan manusia Yang Maha Suci yang dinyatakan dalam bentuk suci pula dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu.
Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997)
Dalam bahasa Arab Agama dalam bahasa arab ialah din, yang artinya :
• Taat
• Takut dan setia
• Paksaan
• Tekanan
• Penghambaan
• Perendahan diri
• Pemerintahan
• Kekuasaan
• Siasat
• Balasan
• Adat
• Pengalaman hidup
• Perhitungan amal
• Hujan yang tidak tetap turunnya
Sinonim kata din dalam bahasa arab ialah milah. Bedanya, milah lebih memberikan titik berat pada ketetapan, aturan, hukum, tata tertib, atau doktrin dari din itu.
Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige dll.
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri , yaitu :
• menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan
• menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan
Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.

Pengertian Islam
Artinya: “ agama islam yaitu apa yang diturunkan oleh Allah dalam Qur’an dan dibarengi dengan sunnah yang shohih terdiri dari perintah-printah dan larangan-larangan dan pentunjuk-petunjuk untuk kebaikan hamba di dunianya dan di akhiratnya.
Jadi. Pendidikan agama Islam adalah bimbingan dan usaha yang diberikan pada seseorang dalam pertumbuhan jasmani dan rohani agar tertanam nilai-nilai ajaran agama Islam untuk menuju pada tingkat membentuk kepribadian yang utama, yaitu kepribadian muslim yang mencapai kehidupan dunia dan akhirat.
Menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional pasa 39 ayat 2 pendidikan islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan atau latihan, dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.

2. Bagaimana pendapat Departemen Agama tentang pelajaran agama di sekolah umum?
Siswa di sekolah, terutama sekolah umum dinilai masin minim menerima pelajaran agama, padahal pelajaran itu sangat berguna untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan bagi siswa.
“pemerintah harus membuat suatu kebijakan nasional yang lebih mendorong pendidikan agama di sekolah lebih ditingkatkan, jika tidak ingin generasi muda penerus bangsa ini tidak lagi mengenal apa itu agama, “katanya.
Dua jam pelajaran di kelas memang tidaklah akan cukup untuk menyampaikan informasi keagamaan yang begitu komplek. Kalaulah kita tidak pandai mensiasatinya maka informasi yang diterima pelajar khawatir hanya akan menyentuh aspek kogniotif saja sementara aspek afektif dan psikomotor tidak dapat tersentuh. Dalam masalah ahlaq mungkin saja ketika dilakukan evaluasi tertulis (ulangan) para pelajar dapat menjawab dengan tepat bahkan bisa menyebutkan dalil naqlilnya bahwa etika makan dan minum dalam Islam diantaranya tidak boleh sambil berdiri, tapi dalam kehidupan sehari-hari pelajar tersebut masih saja makan dan minum sambil berdiri. Dalam masalah ibadah para pelajar mungkin saja ketika dilakukan evaluasi tertulis (ulangan) dapat menjawab dengan tepat bahwa salat lima wakti itu hukumnya wajib bila ditinggalkan berdosa dan bila dilaksanakan akan mendapat pahala, tapi dalam kehidupan sehari-hari pelajar tersebut masih enggan melakukan salat. Hal ini tentu tidak kita harapkan karena apa yang dilakukan para pelajar tidak sesuai dengan apa yang telah diketahuinya, diakuai atau tidak kenyataan itu membuktikan bahwa pendidikan Agama Islam masih belum berhasil.

3. Bagaimana pendapat Gerla dan Elly tentang spesifikasi tentang tujuan pembelajaran?
Tujuan pengajaran mengarahkan siswa ke mana harus pergi atau apa yang harus dipelajari. Tujuan pengajaran menjadi pedoman bagi pengajar untuk mentargetkan siswa sehingga siswa dapat memiliki kemampuan yang ditentukan sebelumnya. Kompetensi yang harus dimiliki siswa atau dikuasi oleh siswa mungkin berupa tujuan yang termasuk kawasan kognitif, afektif atau psikomotor.
Misal:
1. Agar siswa dapat menyebutkan, menerangkan atau membedakan suatu defenisi. Contoh: siswa dapat menyebutkan pengertian puasa.
2. Agar siswa berminat atau bersikap terhadap sesuatu yang akan menjadi kegemarannya. Contoh: siswa dapat menjaga sikap jika orang lain sedang berpuasa.
3. Agar siswa terampil berbuat. Contoh: siswa dapat melaksanakan puasa.

4. Bagaimana pendapat anda tentang Strategi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum?
Pandangan saya sendiri tentang pelajaran agama disekolah umum itu semestinya harus ada, karena bagi saya bukan berarti sekolah umum itu sendiri tidak ada pelajaran agama, justru dengan kata umum itu sendiri bahwa pelajaran disekolah itu harus meliputi bebagai pelajaran termasuk pelajaran agama.
Saat ini ternyata disekolah umum itu sendiri bahwa pelajaran agama itu selalu saja dikaitkan pada sekolah aliah padahal jelas tidak sekolah umum pun mesti dan harus ada mata pelajaran agama, karena pelajaran agamalah yang akan bisa menjaga moralitas anak bangsa demi masa depannya, kalau ternyata pelajaran agama dikesampingkan atai diminimalisir itu sangat ironis sekali melihat dengan kenyataan saat ini. Sesui dengan perintah Alloh begitu diturunkannya Al-Qur’an maka yang pertama kali itu adalah Bacalah! Bacalah! Bacalah.. arti bacalah disini adalah membaca sesuatu yang berkaitan dengan keagamaan yang bisa mendekatkan dirinya kepada Penciptanya.
Kelemahan bangsa kita ini yakni meminimalisir pelajaran agama pada Sekolah umum sebagai sekolah yang banyak di dominasi oleh masyarakat terutama ummat islam.

5. Kemukakan paling tidak tiga ayat atau hadist yang berhubungan dengan Pendidikan Agama Islam?
QS. Al-Alaq 1–5
                        
Artinya :
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (1) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah, dan Tuhanmulah yang maha pemurah, (3) yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam (4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui (5)”.

QS. Ali-Imran 190-191
       •                         •
Artinya :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang benar-benar yang berakal (190) Yaitu orang-orang yang mengingat Allah SWT, ketika berdiri, duduk dan berbaring, mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi : Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka lindungilah kami dari azab neraka”.

QS. At-Taubah : 122
                        
Artinya :
“Tidak sepatutnya orang-orang yang beriman itu berangkat semuanya, Mengapa tidak pula berangkat satu rombongan dari tiap-tiap golongan itu untuk mempelajari perkara agama supaya mereka dapet memberikan